Chereads / Sang Demihuman Revolusioner 'Cigin' / Chapter 6 - Misi Kabur Dimulai

Chapter 6 - Misi Kabur Dimulai

Waktu kembali berlalu seperti sebelumnya dan hari yang direncakan telah tiba. Semua persiapan telah selesai. Setelah sedikit menahan diri seharian bekerja, aku memiliki tenaga yang cukup untuk misi malam ini.

Semua orang baru saja tertidur saat ini. Hanya menunggu waktu yang tepat tengah malam, kami bertiga akan bergerak.

Dengan menunggu kabar dari Yu Feng yang mengandalkan telinganya untuk mengetahui kapan penjaga akan berganti, kami tetap bersedia dengan pura-pura tidur.

Di ruangan tempat tidur ini, tidak ada penjaga manusia yang di tempatkan. Mereka yang sombong dengan keyakinan mereka bahwa para demi human tidak akan berani berbuat macam-macam, membuatnya seperti itu. Itu juga salah satu yang menjadi keuntungan bagi kami.

Lalu setelah menunggu sedikit lebih lama, Yu Feng bergerak. Dia melompati para demihuman yang sedang tertidur pulas. lalu dengan gerakan tangannya, itu adalah tanda bahwa penjaga sedang bersiap untuk berganti.

Dan itu juga menandakan kepada kami bahwa misi kabur sekarang dimulai.

~

"Yu, kau terus dengarkan pergerakan mereka, jika ada yang mencurigakan dengan pergerakan mereka segera katakan!" Ucapku dengan nada berbisik.

"Baik!".

Kami mulai berjalan melewati sekitar delapan bangunan yang terlihat mirip. Itu adalah tempat para demihuman lainnya yang sedang tertidur.

Saat ini kami berada di tengah-tengah dari dinding yang mengelilingi tambang ini. Tambang di sini memiliki dua buah pintu masuk bawah tanah. Satu di tempatku biasa bekerja yang tidak jauh dari dinding pembatas, dan satu lagi di sisi yang berlawanan.

Sisi yang berlawanan tersebut adalah sisi yang akan kami tuju. Soalnya, itu merupakan jalan yang mengarah pada pintu gerbang.

Dan tempat kami biasa tidur merupakan pusat dari tempat ini. Ada lima belas bangunan yang digunakan untuk para demihuman beristirahat. Tapi untuk sisi ke arah gerbang, kami hanya perlu melewati delapan di antaranya.

Setelah berjalan melewati delapan bangunan itu tanpa adanya seorang penjaga, sudah terlihat pintu tambang yang kedua tidak jauh dari sana. Jika berjalan sedikit kesamping dari tambang itu, maka kami akan menemukan gerbangnya.

Melewati sisi tambang yang masih tanpa adanya penjagaan, kupikir manusia ini sangat santai dengan penjagaannya. Tapi tetap saja, aku seharusnya lebih waspada karena ada yang namanya sihir.

Jalan menuju gerbang itu dihiasi dengan beberapa galian yang mirip dengan petak sawah lengkap dengan pematangnya. Itu dulunya dibuat untuk tempat mandi para budak, namun entah kenapa itu tidak jadi. Hanya kawah-kawah kecil yang tidak ditimbun kembali.

Pematang yang membatasi setiap galian tersebut memiliki lebar satu meter. Dan kedalaman galian tersebut kira-kira dua meter.

Kami mulai menelusuri pematang tersebut yang sudah tampak seperti jalan di atas jembatan dengan kedua sisinya adalah jurang. Dan di dalam sana juga terlihat paku-paku yang mengarah ke atas sebagai jebakan.

Itu sama seperti yang dikatakan oleh Gatti sebelumnya. Dia menjelaskan bahwa lubang-lubang itu kini telah berganti dengan lubang-lubang berdurikan besi.

"Yu, bagaimana keadaannya dari pendengaranmu?" Tanyaku sambil berhenti dan berjongkok di tengah pematang itu.

Yu Feng kemudian memicingkan matanya agar fokus terhadap telinga panjangnya. Lalu setelah itu, dia juga meletakkan pipinya ke tanah. Tidak, dia sedang mencoba mendengarkan melalui tanah. Itu seperti para pemburu-pemburu yang mencoba mencari tahu suara langkah kaki mangsanya.

"Aku merasa bahwa mereka sudah ada di gerbang. Mereka sedang melakukan pergantian tempat kurasa".

"Sial, ayo bergerak lebih cepat!" Ucap Gatti yang terlihat panik mendengarnya. Dia takut jika mereka akan terlambat.

"Tenang Gatti. Benar kita akan mempercepat langkah, tapi kau tidak boleh menjadi panik!" Jelasku meredam kecemasannya.

"Baiklah, mari teruskan".

Lalu kami melanjutkan langkah kami yang tidak lama setelah itu, kami menemukan sebuah bangunan panjang di samping gerbang.

Aku mencoba mencium dengan hidungku, dan tidak merasakan ada orang di bangunan itu. Tapi samar, aku dapat mencium aroma dan mendengar suara para manusia itu.

Di mana mereka? Aku tidak dapat melihat mereka di mana-mana.

"Yu? Di mana me—"

"Di sana! Di luar gerbang, mereka semua sedang bertemu di luar gerbang" Ujar Yu Feng yang segera memotong ucapanku.

"Kita sedikit terlambat. Sekarang gunakan rencana kedua".

"Rencana kedua?" Jawab Gatti yang bingung karena merasa tidak pernah mendengar tentang itu sebelumnya.

"Ikuti aku!"

Mereka semua hanya diam dan mengikutiku setelah itu.

Aku segera mengendap-ngendap ke dalam bangunan panjang itu. Berharap menemukan sesuatu yang sudah tercium sebelumnya yaitu aroma besi. Dan benar saja.

Setelah memasuki bangunan itu, di dalamnya ada pakaian armor yang tidak tepakai lengkap dengan beberapa senjata pedang.

"Cepat pakai armor itu!" Kataku mendesak.

Tanpa komentar, mereka berdua hanya mencoba melakukan apa yang aku ucapkan.

Itu sangat sempit ketika memaksakan armor itu ke tubuhku yang besar. Untung kulitku cukup bergelambir jadi memudahkannya masuk ke armor besi tersebut.

Gatti dan Yu Feng juga terlihat telah menutupi seluruh tubuhnya dengan armor. Lalu mereka berdua memandang ke arahku.

"Sekarang apa?" Tanya Gatti penasaran.

"Sekarang kalian tetap ikuti aku. Dan ikuti juga alurnya" Jawabku yang sambil berjalan keluar bangunan itu.

Aku segera mengarah langsung ke gerbang. Sedangkan mereka berdua juga berbaris di belakangku mengikuti. Dan kemudian aku mendorong gerbang itu yang hendak membukanya.

Setelah gerbang itu terbuka, puluhan pasang mata serentak memandang ke belakan ke arah kami. Aku sempat menelan ludah sejenak sebelum kembali mencoba untuk tetap tenang.

"Maaf semuanya. Kami sedikit telat kemari" Ucapku dengan maksud mengubah suasana dingin itu agar menjadi santai. Meski aku mencoba sedikit mengubah suaraku.

Aku juga tidak tahu apakah mereka menyadarinya atau tidak. Tapi, hanya ini kesempatan yang dapat kupikirkan segera.

Lalu tiba-tiba, mereka semua kembali mengubah pandangannya ke depan tanpa menjawab ucapanku.

Saah satu yang berdiri di depan di antara penjaga yang akan berganti mulai memberikan perintahnya.

"Semua! Sekarang waktu kita berganti. Maju… jalan!". Ucapnya dengan lantang.

Sontak semuanya mengikuti pria itu yang mulai berjalan melewati para penjaga pengganti yang hanya berbaris berdiri.

Aku, Gatti dan Yu Feng juga mengikuti gerakan mereka yang meninggalkan tambang ini. Mereka berdua tampak tenang berjalan di belakangku tanpa banyak tanya.

Sepertinya sedikit lagi kami akan berhasil kabur dari tempat ini.

Setelah meninggalkan tambang itu, kami semua terus berjalan melewati hutan lebat. Namun tentu saja ada jalan yang sudah dibuat dari menebang pepohonan itu agar mudah dilewati.

Tanpa ada yang berbicara bahkan di anatara manusia itu, mereka hanya terus berjalan. Mungkin mereka berbicara sesekali, itupun hanya berbisik-bisik saja.

Aku sebelumnya berpikir mereka ini hanya sedang kelelahan dan malas untuk mengobrol karena itu. Atau mereka hanya parajurit kaku yang tetap disiplin meski tugas mereka telah berakhir.

Namun di antara mereka, aku seperti dapat mencium bau yang berbeda. Tidak seperti manusia kebanyakan. Tapi itu semua kembali ku acuhkan karena tidak perlu dipikirkan juga.

Tak lama kemudian, akhirnya kami melihat ujung dari hutan ini yang setelah melewati perjalanan kira-kira sekitar satu jam perjalanan.

Dan sungguh tak terduga. Di balik hutan lebat ini, ada hamparan padang rumput yang luas. Lalu di ujung pandangan, terlihat sebuah kota yang tampak kecil jika dari sini.

Itu dapat dilihat selain karena mataku yang dapat melihat di kegelapan, cahaya dari kota tersebut juga menjelaskan keberadaannya. Itu akan bagus untuk melihat-lihat suasana di dalam kota pikirku.

Tapi bukan untuk itu kami datang ke sini. Misi melarikan diri ini belumlah berakhir. Karena kami masih belum tahu mau ke mana.

Aku memperlambat langkahku agar seiring dengan Gatti dan Yu Feng. Lalu aku berbisik ke arah mereka sambil tetap berjalan ke kota tersebut.

"Gatti… sekarang ke mana kita akan pergi?"

"Apa? Kupikir kau tahu. Karena itu aku hanya mengikutimu. Bukankah sebelumnya kau menagatakan itu tentang 'Ikuti aku dan ikuti alurnya' bukan begitu?" Balas Gatti yang tersentak mendengar tanyaku.

"Yah, aku lupa bahwa sebelumnya. Sekarang bagaimana?"

Semuanya tampak berpikir mencari jalan selanjutnya. Di balik full armor yang kami pakai, menyimpan semua wajah kebingungan. Karena menurut rencana sebelumnya, kami akan melumpuhkan tiga orang penjaga, lalu menyamar sebagai mereka yang sekarang itu tidak perlu.

Setelah bermaksud untuk melumpuhkan mereka, kami akan meminta beberapa informasi dan bersembunyi di dalam hutan. Lalu menyelinap keluar sebagai penjaga dan kabur melewati hutan ini.

Sekarang semuanya berjalan sedikit berbeda. Kami bahkan telah melewati hutan ini sampai ujungnya. Jadi di padang rumput yang luas ini, akan tidak mungkin lagi untuk kabur. Kami pasti akan segera diketahui.

Tapi bukannya manusia tidak dapat berlari secepat kami?

Ketika aku sedang memikirkan itu, Tiba-tiba Gatti berhenti. "Kita besembunyi di dalam hutan. Untuk itu, kalian berdua berhenti pelan-pelan!".

Setelah mendengar ucapan Gatti, aku dan Yu Feng juga menhentikan langkah kami. Dan benar saja, tidak ada yang menyadari tentang itu. Lalu perlahan sambil berusaha menahan bunyi dari armor ketika bergerak, kami terus kembali menuju hutan yang masih lima belas meter terlewati.

Semuanya wajah sangat tegang, dari mulai berhenti, hingga yang sedikit lagi masuk ke dalam hutan.

Di antara para manusia, salah satunya ada yang berbisik. Dia meruapakan salah satu dengan tubuh yang lumayan tinggi dan besar dari yang lain.

"Tuan, sepertinya tiga demihuman di belakang kita mulai berhenti megikuti".

Mata manusia yang mendengar itu meebar karena tersentak dengan bisikan itu. "Apa maksudmu?" Sambil segera melihat ke belakang memastikan.

Manusia penjaga tersebut memlihat tiga orang denga armor penjaga yang mencoba berbalik ke dalam hutan.

"Kalian Berehenti".

Suara pria itu mengundang perhatian semuanya. Lalu melihat hal serupa dengan pria yang berteriak itu.

"Semua, mari kita tangkap mereka! Mereka adalah demihuman". Teriak pria itu lagi kepada rekan penjaga lainnya. Mereka semua lantas berlari sambil mengeluarkan pedang di pinggang mereka.

Aku yang mendengar itu sangat terkejut. Tak hanya diriku, Gatti dan Yu Feng juga merakannya. Tapi meski mereka melihat kami kembali ke hutan, bagaimana mereka bisa tahu bahwa kami demihuman?

Tapi karena keadaan yang sangat genting, aku tidak dapat memikirkannya. Saat ini prioritas kami adalah untuk lari secepatnya.

"Lariii!"

Aku juga meneriakkannya sebelum mulai bergerak. Kami masuk ke dalam hutan yang lebat itu. Penuh dedaunan, akar-akar pohon yang besar, semua membuat kami sedikit terhambat karenanya.

Melihat ke belakang, tidak terlihat manusia yang mampu mengejar kami. Tapi belum selesai memandangi, dua orang dengan tubuh yang lebih besar sebelumnya mendekat dengan cepat pula.

Dan sepertinya, tidak akan lama lagi, mereka akan dapat megejar kami. Itu Gatti yang berlari di posisi paling akhir di antara kami. Sedangkan Yu Feng dapat memanfaatkan pepohonan sebagai batu loncatan baginya yang bergerak jadi lebih cepat.

"Terus lari! Aku akan menahannya!".

Suara itu berasal dari belakang yang mana itu adalah Gatti. Kenapa dia berhenti? Sial! Sepertinya dia juga memahami bagaimana ini akan berakhir.

Aku sempat akan berhenti tetapi—

"Jangan pernah berbalik! Teruslah berlari!".

Dengan sekuat tenaga Gatti berusaha memperingatiku. Aku tahu ini sangat berat. Yu Feng yang juga sepertiku berhenti sejenak sebelum aku menariknya kembali untuk terus berlari.

"Tidaaak! Kita dapat pergi bersama, ayo terus berlari Gatti". Teriak Yu Feng yang histeris berusaha memberontak dari tanganku.

"Tenanglah dan terus berlari Yu! Apa kau ingin membuat semua yang dia lakukan sia-sia?". Ucapku yang juga berusaha menahan kesedihan itu.

Aku tidak bisa menyalahkan rekasinya itu, tetapi jika kita kembali, itu akan membuat pengorbanan Gatti menjadi sia-sia. Untuk menghargainya, serta membalas apa yang dilakukannya, kita hanya bisa terus berlari dan ubah dunia ini menjadi tempat yang diimpikan olehnya.

Sementara dua orang yang mengejar sebelumnya juga berhenti di hadapan Gatti. Tetapi mereka berdua malah tertawa ketika baru saja berhenti seraya perlahan membuka helm besinya itu.

Dan sungguh tak di sangka… di dalamnya, dua orang yang mengejar dengan kecepatan yang mampu mengejar kami itu bukan manusia.