Chapter 7 - Berlayar

"Ba-bagaimana? Bagaimana kalian bisa mengkhianati kita?"

Ucap Gatti tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Di depannya kini telah berdiri dua sosok demihuman yang ikut mengejar sebelumnya.

Dua pengejar itu merupakan demihuman Hyena yang berada di pihak manusia sebagai prajurit penjaga. Mereka sama-sama tersenyum setelah membuka topeng besi tersebut.

"Mengkhianati?" Jawab hyena itu sambil saling memandangi wajah di antara mereka berdua dengan ekspresi bingung. "Ahahaha, mengkhianati? Siapa yang kami khianati?" Lanjutnya setelah tertawa hebat.

"Kalian berpihak kepada manusia itu bukan? Mereka sudah memperlakukan kita sebagai budak! Apa kalian tidak ingat?"

Gatti gemetar saat mengucapkan kata-kata tersebut. Namun bukan karena takut, tapi lebih karena marah dengan apa yang disaksikannya itu. Dia merasa terkhianati oleh jenis yang sama dengannya dan yang sedang diperjuangkannya.

"Jangan salah paham kau anjing bodoh, yang diperbudak itu adalah kalian yang sama bodohnya dengan kau. Tapi tidak dengan kami! Kami memiliki kehidupan yang menyenangkan, dan penjaga merupakan sebuah pekerjaan".

Jawab hyena itu yang lebih serius tampak pada ekspresi mereka.

"Kita hanya perlu mengikuti bagaimana dunia ini berjalan. Bukankah mereka para manusia itu juga bisa menjadi rekan bisnis yang bagus?"

Mendengar itu Gatti semakin geram. Dia sudah tidak bisa menahan rasa kesal di hatinya. Dia tidak dapat menerima ucapan dari para hyena tersebut.

Dia mengeluarkan senjata yang berada di pinggangnya dari sarungnya. Memegang dengan kedua tangannya dan diarahkan kepada kedua hyena itu.

Meski tidak pernah memegang senjata sebelumnya, namun dia sudah sering memegang alat penambang. Karena itu posturnya saat ini cukup meyakinkan.

Kedua hyena itu juga mengeluarkan senjata mereka. Tidak ada yang namanya tidak adil karena dua melawan satu. Karena itu merupakan tugas mereka sebagai penjaga.

"GWRRAAA!!!"

Gatti langsung menyerang dengan beraninya ke depan. Sementara hyena itu membuat jarak di antara mereka.

Serangan vertical dengan tenaga yang begitu buas dilancarkan oleh Gatti. Namun tidak ada teknik berpedang sebenarnya di dalam itu. Dia hanya mengayunkan sekuat tenaganya.

Dan semuanya itu hanyalah permainan bagi kedua hyena itu. Mereka hanya terus meghindari serangan Gatti sambil menyerang dari sisi belakang Gatti oleh salah satu dari mereka. Hingga semuanya berakhir di sana.

***

"Teruskan langkahmu! Kita sedikit lagi akan sampai di pantai seperti kata Gatti. Aku sudah dapat mencium aroma dari laut".

Dengan nafas yang terengah-engah, kami terus berlari semenjak meninggalkan Gatti di belakang. Dan kukira itu sudah berlalu sekitar hampir tiga jam.

Aku merasa matahari tidak akan lama lagi juga akan terbit. Tapi sebelum itu, kami harus tiba di pantai dan menemukan sebuah kapal di dalam goa. Itu adalah kapal para pemberontak dahulu yang tertinggal di pulau ini menurut Gatti.

Jika tidak ada, mungkin kami akan berenang hingga sampai di pulau lainnya. Yah, itu jika terpaksa karena mereka para manusia it uterus mengejar.

Tapi melihat selama ini aku tidak merasakan aroma satupun dari mereka, menunjukkan bahwa Gatti telah berhasil menahannya.

Tidak lama setelah itu, aku dan Yu Feng akhirnya menemukan pantai tersebut. Dan di sana ada seperti bebatuan dengan bentuk cakar elang terbalik yang tercipta secara alami karena hantaman ombak.

Kami segera menelusuri tempat tersebut dan menemukan sebauh pintu goa yang di sebutkan oleh Gatti, namun sudah tertutupi oleh pasir. Dan sekarang hanya memiliki celah sebesar kepala saja.

"Bagaimana sekarang?" Yu Feng bertanya sambil terengah-engah.

"Kita gali!" Jawabku yang segera membuka sarung tangan besi di tanganku.

Aku mengerahkan tenaga pada lenganku dan mulai menggali. Yu Feng yang melihat juga ikut membantu dan malahan dia lebih lihai dari pada diriku.

Benar saja, tidak butuh waktu lama kami berhasil menyingkirkan pasir yang menutupi goa tersebut.

Di dalamnya terdapat sebuah perahu biasa yang memang tampak tua namun masih kuat tanpa ada kerusakan. Hanya saja, dua layar yang berdiri di atasnya sedikit sobek, namun tidak akan jadi masalah.

Aku menarik perahu tersebut dan berhasil membawanya ke atas air.

"Mari kita segera naik". Kataku kepada Yu Feng yang masih memandangi hutan.

"Tapi…"

"Aku tahu perasaanmu, tapi sudah tidak mungkin dia akan kembali. Dia telah mengorbankan dirinya untuk mimpinya. Untuk menghormati itu, kita akan wujudkan mimpi tersebut bagaimanapun cara. Jadi kau harus tetap bergerak maju, Yu".

Aku hanya mampu menjelaskan dengan singkat, dan aku tidak tahu bagaimana hubungan mereka sebenarnya. Tapi aku yang baru merasa mengenal Gatti, sudah menganggap dia rekan yang hebat. Tapi meski begitu, aku harus tetap bisa merelakannya.

Dalam mewujudkan dunia tanpa perbudakan, pasti akan banyak korban lagi selanjutnya dalam mencapai hal tersebut. Tidak mungkin tidak.

Itu sudah seperti perperangan.

Meski aku belum pernah berperang sebelumnya, karena menangkap penjahat saat menajdi polisi sungguh berbeda dengan perang kurasa.

Selain itu, Yu Feng saat ini juga sudah sedikit tenang dan mulai naik ke atas perahu.

Dari arah laut, seberkas cayaha yang tampak jingga muncul dari sana. Itu adalah cahaya matahari pagi yang sangat indah di ujung laut.

"Apa kau siap?" tanyaku lagi/

"Siap"

Yu Feng menjawab dengan penuh tekad sekarang. Matanya berapi namun tetap tenang. Dia sepertinya benar-benar mendengarkan kata-kataku tentang mewujudkan mimpi Gatti itu.

Namun, berkat Gatti, kami akhirnya memulai perjalanan ini dan meninggalkan pulau busuk itu.

Tujuanku saat ini adalah menemukan informasi tentang TWT (The Wish Tree) berada. Lalu kami akan menemui organisasi TWT tersebut dan ikut dalam misi mereka dalam menjadikan dunia tanpa perbudakan manusia.

Selain itu, aku juga butuh kekuatan. Semua itu tanpa kekuatan akan percuma. Dan lagi, tentang sihir yang dikatakan oleh Gatti sebelumnya. Apa itu sebenarnya?

Aku juga harus mencari informasi tentang itu. Jika sihir dapat kugunakan, maka semuanya akan bertambah mudah kurasa.

~

Tidak terasa, matahari sudah berada tepat di kepala kami. Aku bersyukur untuk itu, meski panas sekali hingga membuatku menjadi lemas, namun setidanya itu merupakan cuaca yang baik.

Apalagi di atas laut, jika terjadi badai, itu akan sangat merugikan kami.

"Yu, apa kau baik-baik saja dengan panas ini?"

"Tidak begitu, tetapi aku sudah cukup terbiasa semenjak dipindahkan ke sini. Hanya saja sekarang aku mengantuk".

Yu Feng juga sedang duduk dengan tampang lemasnya. Dia lalu menekuk kakinya dan mulai berbaring di lantai perahu.

Kami saat ini hanya berjalan tanpa tujuan yang jelas. Maksudnya, kami sama-sama tidak pernah melaut. Jadi kami hanya menunggu ketika melihat pulau lainnya dan datang ke sana.

Aku bahkan berusaha menangkap ikan dengan tanganku ketika berlayar. Dan hasilnya nihil. Aku tidak mendapatkan satupun ikan dengan itu.

Yu Feng kembali bangun setelah matahari akan terbenam. Dan dia tampak lebih segar dari sebelumnya. Sedangkan aku seharian berusaha untuk terus mendayung tanpa adanya makanan.

"Sepertinya kau sangat menikmati tidurmu. Bagaimana kalau kita gantian?" Tanyaku dengan tampang kesal. Sebenarnya itu karena efek kelelahan ini saja.

"Baiklah, kau bisa tidur sekarang. Serahkan semuanya kepadaku". Jawab Yu Feng yang membusungkan dada kecilnya. Maksudnya, meski dia bukanlah kelinci betina, namun tetap saja dia hanya kelinci, tanpa otot dan daging yang menunjukkan kekuatan.

Setelah melihat keyakinannya itu, aku mulai merebahkan badanku dan mencoba untuk tidur. Memang tidak butuh waktu lama, aku merasa pergi dari dunia ini. Seperti telah melewati mimpi panjang yang sangat aneh.

Lalu, dari tidurku, aku mencium aroma yang baru. Itu adalah aroma dari makhluk hidup.

Aku membuka mata kembali, dan di depanku juga terdengar suara orang yang sedang tidur, itu adalah Yu Feng yang malah ikut tertidur seteah kata-katanya sebelumnya.

Tapi bukan itu! Aroma yang ku cium sebelumnya bukan Yu Feng.

Di depan sana, ada sebuah siluet berbentuk gunung kecil. Tapi itu bukanlah gunung, melainkan sebuah pulau.

Tanpa disadari sebuah pulau akhrnya muncul. Namun aroma sebelumnya malah menghilang setelah aku mengetahui tentang pulau tersebut. Jelas itu bukanlah mimpi.

Itu seperti ada seseorang yang sedang mengintip dan kemudian lari setelah aku terbangun. Tapi setidaknya saat ini aku telah menemukan sebuah pulau.

Pertualanganku baru dimulai. Jadi aku tidak boleh sampai tertangkap oleh para manusia. Jadi sebaiknya untuk turun sebelum terlalu dekat dengan pulau itu.

Bisa jadi pulau tersebut dijaga ketat oleh para manusia itu.

"Yu… Yu! Bangun, kita telah sampai"

Sambil mengosok matanya, Yu Feng bangun dengan wajah malas.

"Wooa, itu pulau bukan?"

"Ya, benar. Tapi kita harus turun sekarang. Kita akan berenang ke sana".

"Eh..? Kenapa?"

Yu Feng terlihat tidak senang dengan ide itu yang menunjukkan wajah masamnya. Tapi tidak ada pilihan lain. Setidaknya kita harus jaga-jaga.

"Karena, jika nanti manusia melihat kita, maka mereka akan menangkap kita kembali. Jadi kita harus tetap sembunyi dan membaur dengan hati-hati".

"Ooh… begitu. Aku mengerti, baiklah"

"Misi selanjutnya di mulai. Mari berenang dengan tenang!".