Chereads / Invicible Knight / Chapter 3 - First friend

Chapter 3 - First friend

Celia Claire memiliki rambut perak yang diikat menjadi kuncir kuda kembar, sambil membiarkan rambutnya tergerai sisanya di punggungnya. Celia salah satu penyihir jenius di wilayah Strahl di era saat ini. dan dia menjadi guru institut Academy Beltrum di usia sangat muda yaitu umur 12 tahun. dia juga sebagian besar selalu meneliti tentang penelitian sihirnya dan berkat penelitian tersebut Celia dihargai dan di akui oleh kerajaan Beltrum bahwa dia sangat jenius untuk usia mudanya pada saat itu.

"baik kalau gitu ayo kita perkenalan mulai dari sana" ucap Celia sensei sambil menunjuk bangku murid yang ditunjuk, anak itu berdiri dan mulai memperkenalkan diri.

"ahem perkenalkan namaku Stewart Huguenot salam kenal semua" ucap anak tersebut sambil tersenyum arogan.

Putra sulung Gustave Huguenot. Dengan ayahnya Adipati paling terkemuka di Kerajaan Beltrum, dia adalah anak yang hilang yang dibesarkan dengan segala yang dia inginkan.

'uwah dia terlihat arogan, lebih baik tidak terlibat dengan nya' pikir Austin

perkenalan terus berlanjut dan pada akhirnya sampai ke bangku pertengahan disana terdapat seorang gadis.

gadis tersebut mulai berdiri dan mulai memperkenalkan dirinya.

"nama ku Roanna Fontaine salam kenal semua semoga kita bisa akrab selama enam tahun kedepan sebagai teman sekelas"

Roanna memiliki rambut pirang panjang dan meskipun wajah dan penampilan tidak sebanding dengan Christina tapi Roanna masih tergolong cantik. dan Roanna salah satu teman masa kecil Christina di kerajaan Beltrum. semua orang yang melihat Roanna kagum dan bertepuk tangan.

"perkenalan yang bagus Roanna" ucap Celia sensei dengan memuji.

"terimakasih banyak sensei" jawab Roanna

"oke selanjutnya" ucap Celia sensei menoleh ke arah sebelah Roanna.

teman duduk disebelah Roanna dia gadis cantik menawan dengan rambut dan mata berwarna ungu yang sama dengan Christina dengan kulit putih mutiara. Rambutnya dikeriting di bagian bawah. dia memiliki tatapan yang hangat dan lembut.

"nama saya F...f...Flora Beltrum salam kenal semua" ucap gadis tersebut dengan gagap.

Austin melihat gadis tersebut merasa penampilan mirip dengan Christina hanya saja flora tidak memiliki sifat dingin seperti saudara nya.

Flora tertunduk malu dan merasa gagal pada perkenalan nya hari pertamanya di Academy. Flora tidak seperti saudaranya yang percaya diri, Flora dia memiliki sifat pemalu didepan orang-orang. sama seperti Christina Flora juga teman masa kecil dari Roanna.

"ya salam kenal Flora dan juga tidak perlu terlalu gugup kamu disini akan bersama teman-teman sekelasmu disini selama enam tahun" ucap Celia Sensei.

"yaa terima kasih Sensei".

"oke selanjutnya"

perkenalan terus berlanjut dan pada akhirnya sampai pada seseorang yang duduk di sebelah Austin.

seseorang disebelah Austin berdiri dia adalah Christina Beltrum. dia adalah seorang gadis cantik dengan rambut ungu ungu panjang lurus sampai ke pinggangnya, kunci depannya disisir ke samping kanan, dia memiliki tubuh yang proporsional meskipun sedikit lebih kecil dan lebih ramping dari saudara perempuannya, kulit putih mutiara, warna mata yang sama dengan rambutnya dengan tatapan tajam dan dingin yang menghentikan siapa pun di bawah tatapannya.

"Nama ku Christina Beltrum salam kenal kalian semua"

Austin melihat Christina dan dia melihat bahwa Christina memiliki aura yang berbeda dari anak pada umumnya, itulah membuat seperti sulit di dekati.

"ya terima kasih atas perkenalan mu Christina."

' melihat perilaku Christina terlihat dingin berbeda dari saudarinya ....Flora ya' pikir Celia Sensei

"terima-kasih Celia sensei" Jawab Christina sambil duduk kembali.

"baiklah selanjutnya terakhir kamu" Celia sensei menunjuk Austin.

Austin tertegun sedikit dan mulai berdiri dan memulai perkenalanya.

"nama ku Austin Livingston aku harap kita semua bisa akrab sebagai teman sekelas salam kenal semua"

Austin menggunakan tatapan tanpa ekspresi saat perkenalan tetapi suara yang dikeluarkan Austin terlihat santai jadi teman-teman sekelas masih bertepuk tangan untuk nya.

' ya ampun apakah aku gagal atau tidak aku tidak tau lagi pula aku menggunakan wajahku tanpa ekspresi, seperti nya ini sulit diubah ya karena faktor keturunan wajah dari ayah ku yang membuat aku sulit membuat ekspresi santai' pikir Austin.

"baiklah karena kalian sudah memperkenalkan diri kalian masing-masing maka saya akan memulai pelajaran kelas" ucap Celia sensei

Austin kembali duduk dan mulai memperhatikan ke depan tetapi dia merasa di perhatikan oleh seseorang jadi dia melihat ke sebelah nya bahwa Christina menatap nya. merasa tidak nyaman ditatap Austin bertanya.

"hmm ada apa ?" Ucap Austin sambil menoleh

"tidak bukan apa-apa" jawab Christina menoleh ke arah depan.

Austin memiringkan kepalanya ke samping dan bingung dengan sikap Christina.

________________

pelajaran terus berlangsung selama 2 jam dan akhirnya saat itu Sensei mengakhiri pelajaran dikelas.

"okee ku kira itu saja yang kita pelajari dan kita lanjutkan setelah istirahat" ucap Celia Sensei

akhirnya waktu istirahat dan banyak anak-anak keluar untuk pergi kumpul bersama teman-teman nya.

'ya ampun sekarang aku lapar sebaiknya aku membeli sesuatu' ucap Austin.

Austin mulai berdiri dan tetapi dia melihat seseorang di sebelah nya Christina yang tidak beranjak dari tempat duduknya.

"hey Christina apa kau mau keluar saat istirahat ?" tanya Austin

"maaf aku tidak bisa" Jawab Christina

"o..oh begitu" penolakan langsung ya pikir Austin.

"jangan salah paham aku hanya tidak bisa sekarang karena aku berjanji makan bersama dengan Flora"

"baiklah tidak masalah kalau gitu aku pergi"

Austin mulai berjalan menuju kantin untuk membeli sarapan. dan sesudah disana dia berhenti berjalan dan melihat seluruh ruangan kantin di Academy.

'uwah luas yaa kantin di sini' ucap Austin dengan kagum.

kantin di Academy Beltrum terlihat sangat mewah karena tempat disini dibangun oleh bangsawan dan juga pemerintah kerajaan Beltrum. memang dikhususkan buat orang-orang berkuasa.

Austin mulai berjalan dan mulai membeli makanan dan mencari tempat duduk, saat ada bangku kosong Austin duduk sendirian di sana dan mulai memakan makanannya. tapi saat itu Austin mulai memperhatikan seseorang dan melihat sesuatu yang aneh.

'tunggu seperti nya aku pernah melihat nya tapi dimana ?' pikir Austin.

seseorang yang dilihat Austin adalah seorang gadis, terlihat dia berdiri membawa makanan dan terlihat bingung.

saat Austin termenung dan berpkir tentang orang tersebut tiba-tiba orang tersebut melihat ke arah Austin dan mulai berjalan ke arahnya.

'tunggu kenapa dia menuju ke arah ku' pikir Austin dengan bingung.

seseorang yang lihat Austin dan berjalan ke arahnya adalah seorang gadis.

gadis tersebut berjalan ke meja Austin dan setelah sampai gadis itu berkata.

"Ano.... apakah meja ini kosong boleh kah aku duduk di sini ?" tanya gadis tersebut.

"ya tentu saja" Jawab Austin.

"terima kasih" dengan lega gadis itu menjawab.

gadis tersebut memiliki mata biru yang berkilauan, dan rambut emas panjang yang diikat di kedua sisi kepalanya, dan kepangan yang mengalir dari belakang kepalanya, sebuah pita terpasang di ujung kepangan. Dia juga mengenakan renda putih di dahinya.

"maaf ya mengganggu karena tempat di duduk yang lain sudah di penuhi anak-anak yang lain jadi hanya meja ini yang tersisa, jadi aku datang kemari"

"yaa aku tidak keberatan"

"ngomong-ngomong aku ingin bertanya apa boleh ?" tanya Austin.

"iyaa tentu saja tidak masalah"

" apa kau murid baru disini ?"

"ya aku murid baru dan kelas ku berada di lantai dua" jawab gadis tersebut.

"begitu berarti kau sama dengan ku"

gadis tersebut yang mendengar perkataan Austin langsung melihat ke arah Austin dan berkata.

"ngomong-ngomong kamu bilang murid baru sama seperti ku, tapi siapa nama mu ?"

"Austin Livingston"

"ah.. begitu.... keluarga Livingston rupanya"

"apa kau tau tentang keluarga ku ?"

"tentu saja karena pernah ada rumor di kalangan bangsawan bahwa seorang anak bungsu di keluarga Livingston adalah seorang jenius" jawab gadis tersebut

"hee begitu rupanya"

'sepertinya aku tidak menyangka bahwa ada rumor seperti itu dikalangan bangsawan' pikir Austin.

'dan bukan cuman itu saja, gadis ini seperti nya aku pernah melihatnya tetapi dimana apakah itu di kehidupan ku sebelumnya ?'

'tapi tidak mungkin karena aku tidak ingat bahwa aku berteman dengan seseorang yang berambut pirang di kehidupan ku sebelumnya jadi satu-satunya kemungkinan adalah....' pikir Austin.

saat Austin termenung dan memikirkan identitas nya, gadis tersebut mulai memanggilnya.

"ngomong-ngomong bolehkah aku memanggil mu Austin? "

" eh ...ya tentu saja aku tidak keberatan"

"hehe...kalau gitu Austin bolehkah aku menjadi teman mu ?"

"ya tidak masalah aku senang berteman dengan mu .....hmm?"

"ada apa ?" tanya gadis tersebut memiringkan kepalanya.

"Aku belum tau siapa nama mu " ucap Austin

" oh maaf aku belum memperkenalkan diri ya "

gadis tersebut meluruskan posisi nya dengan rapi saat duduk dan mulai berbicara.

" Alice Zuberg"

" itu namaku salam kenal ya Austin" jawab gadis tersebut dengan tersenyum manis.

'