Chereads / Invicible Knight / Chapter 4 - Alice Zuberg

Chapter 4 - Alice Zuberg

POV Austin.

'Alice Zuberg' sudah kuduga pikir Austin

pada akhirnya aku mengingat nya...yaa itu benar aku mengenal gadis ini. Alice Zuberg salah satu karakter anime yang pernah aku lihat di kehidupan ku sebelumnya, tapi mengapa dia muncul disini.

ini sangat aneh kalau seandainya dia disini bagaimana dengan karakter yang lain, aku berpikir bahwa akan ada karakter anime lain yang akan muncul selain Alice di dunia ini

selain itu karakter Alice sangat berbeda karena umurnya saat ini tujuh tahun dia terlihat sedikit ceria dan mudah di ajak berbicara, tapi saat dia remaja yang aku ingat karakter nya berubah menjadi kepribadian yang dingin dan sulit di dekati. itu adalah yang aku ketahui tentang Alice sejauh ini di anime yang aku tonton.

terlebih lagi juga dunia ini terkadang aku masih berpikir bahwa kehidupan kedua yang aku jalani dunia fantasi sekarang adalah bahwa aku memasuki dunia anime juga, kalau itu benar bagaimana dengan protagonis di dunia ini, ....ya ampun kalau di pikir ini akan merepotkan kalau ini adalah kebenaran.

karena setiap dunia anime yang berisi kan fantasi memiliki musuh yang merepotkan. seandainya itu benar-benar terjadi maka akan gawat karena aku belum cukup kuat saat ini jadi.....solusi yang terbaik untuk sekarang adalah.....

___________________

saat Austin sedang merenungkan kan sesuatu, Alice tiba-tiba menyadarkan Austin yang sedang berpikir. Alice bingung kenapa dia terlihat serius seperti memikirkan sesuatu.

"hey Austin kau dengar ?" tanya Alice

"Austin"

"oh.....aaa maaf Alice aku sedang memikirkan sesuatu tadi" kata Austin

"ya ampun apa yang kau pikirkan sampai terlihat serius begitu"

"tidak bukan apa-apa"

Austin dan Alice kembali berbicara dan menikmati makanan dengan santai, tapi saat mereka berbicara tanpa sadar bunyi bel terdengar.

"triiiiiinnnnnnnnggggg"

"sepertinya waktu istirahat telah selesai ya"ucap Austin.

"iya kau benar, kalau begitu aku kembali ke kelas, Austin kita bertemu besok lagi okee"

"iya tentu saja" jawab Austin mengangguk

"kalau begitu sampai jumpa lagi Austin" ucap Alice sambil melambaikan tangan.

Austin juga melambaikan tangan nya ke arah Alice, dan terus melihat punggung Alice dimana ia berjalan. setelah itu Austin juga mulai berjalan dan menuju kelas.

saat masuk kelas pembelajaran kembali di mulai seperti biasa dan Austin selalu mendengar pelajaran dengan serius. meskipun Austin seorang reinkarnasi Austin tetap belajar dan mendengarkan pelajaran yang di ajarkan di kelas.

hari-hari biasa terus berlanjut di Academy tidak ada yang berubah, Austin menjalani kehidupan di Academy dengan tenang dan Austin terus belajar meningkatkan kemampuan nya secara perlahan baik itu akademik dan fisik.

Austin terkadang menghabiskan waktu juga bersama Alice. mereka berdua berlatih dan berusaha semaksimal mungkin menjadi yang terbaik.

setengah tahun berlalu Austin terkadang mengajarkan Alice bertarung baik itu dari bela diri atau pun kemampuan menggunakan pedang yang pernah di ajarkan Sebas kepada Austin.

dan seiring berjalan waktu saat Austin mengajar Alice menggunakan pedang, Austin sadar bahwa keterampilan Alice menggunakan pedang sangat mengagumkan dan dia lebih cepat memahami dalam meningkatkan keterampilan pedangnya.

____________________

POV AUSTIN

sudah enam bulan berlalu yaa, tidak terasa waktu di Academy ini dan pada akhirnya aku meningkatkan kemampuan ku secara perlahan dan saat itu juga aku bisa secara perlahan bisa menggunakan sihir dan dari yang aku ketahui bahwa aku mempunyai tiga elemen yang pertama angin, kedua adalah petir dan yang terakhir adalah api.

tapi meskipun aku membangun elemen sihir ku aku masih belum menguasai sepenuhnya itulah kenapa aku akan terus mencoba agar bisa benar-benar mengendalikan kemampuan sihir ku.

selain itu aku sekarang menghabiskan waktu bersama Alice, aku sering bersamanya dan aku juga terkadang mengajarkan tentang bertarung.

dan seperti yang ku duga bahwa meskipun Alice tidak terlalu berbakat dalam bela diri tetapi dia sangat berbakat dalam menggunakan pedang dan dia sangat terampil itu yang membuat ku kagum karena perkembangan nya sangat cepat.

'yaa lagi pula Alice dalam Karakter anime yang pernah ku tonton di kehidupan ku sebelumnya, terlihat dia memang salah satu seorang ksatria wanita pedang terkuat yaitu integrity knight.' pikir Austin

aku sekarang sedang mencoba berlatih mencoba sihir ku, sedangkan Alice dia tidak bisa menggunakan sihir karena dia belum bisa mengendalikan mana di tubuhnya, sehingga dia sulit untuk mengeluarkan sihir.

sedangkan untuk ku aku bisa menggunakan sihir, meskipun sihir yang ku gunakan sekarang adalah sihir dasar saja.sekarang aku sedang berlatih sihir angin sambil mencoba memanfaatkan mana di dalam tubuhku.

"white storm arc"

____________________

Austin mencoba melantunkan mantra dan akhirnya berhasil membuat busur besar yang terbuat dari angin yang besar terbentuk dan menciptakan enam anak panah besar yang ditembakkan ke sasaran.

busur panah angin tersebut di arahkan ke pohon.

"wuuuuusssshhhh"

panah angin tersebut meluncur dengan sangat cepat dan mengarah ke arah sasaran dengan tepat. pohon yang diarahkan seketika hancur dan tidak tersisa karena terkena sihir ku.

'uwah....aku tidak menyangka akan berhasil dan menghancurkan pohon tersebut' ucap Austin

"waah .... Austin kau berhasil keren" kata Alice dengan kagum.

"he he sudah kuduga kau mengatakan itu Alice"

jawab Austin dengan bangga.

" ya ampun Austin seperti nya kamu juga berbakat ya dalam menggunakan sihirmu"

"yaa meskipun aku bisa menggunakan nya tetapi itu masih belum sempurna Alice"

" aku masih ingin mengembangkannya ke tingkat lebih tinggi" ucap Austin.

"begitu.... ngomong-ngomong aku masih saja seperti ini ya berbeda dengan dengan Austin. dalam hal sihir masih aku masih belum berkembang sama sekali" kata Alice dengan nada terlihat sedih.

Austin melihat ke arah Alice dan dia merasa tidak nyaman melihat ekspresi nya yang terlihat sedih. Austin tidak ingin itu terjadi pada Alice jadi dia datang menghampiri Alice dan mendekatinya.

"jangan berkata seperti itu Alice, menurut ku kau masih luar biasa kau tau, terutama kau masih berbakat dalam menggunakan ilmu pedang yang ku ajarkan padamu, dan sekarang juga masih banyak waktu untuk belajar jadi kau tidak perlu terburu-buru oke" ucap Austin dengan suara lembut

" lagi pula aku selalu di sini bersama mu dan juga aku bisa mengajari mu tentang sihir kapan pun kau mau"

Austin menatap Alice dengan lembut dan berkata dengan suara yang halus, dan saat itu juga Austin memulai bergerak tangannya ke arah Alice dan mulai membelai kepala nya.

"Austin...."

Alice yang mendengar suara lembut milik Austin membuatnya linglung sedikit, merasa nyaman dan, perlahan mulai menikmati perlakuan tepukan kepala yang Austin berikan kepada nya.

"hmmm...." Alice menutup matanya dan terlihat nyaman dengan perlakuan Austin berikan.

"seperti nya kau menikmati tepukan ku ya Alice" ucap Austin dengan suara menggoda

"kalau kau mau aku bisa memberi mu perlakuan seperti ini setiap hari he he..."

Alice yang mendengar suara Austin seperti itu tiba-tiba membuka matanya.

"ti...tidak ...si...siapa yang menyukainya tepukan mu.... a...aku tidak pernah mengatakan itu" ucap Alice dengan suara gugup.

"eh...benarkah ?"

Alice menghindari tatapan Austin dan mulai melihat ke arah sebaliknya tetapi dia tidak bisa menyembunyikan rona merah di wajahnya walau pun sesaat tadi.

"i...itu benar ayo kita kembali, sebentar lagi kelas akan dimulai, ayo Austin" ucap Alice dengan berbalik dan perlahan berjalan dengan cepat ke kelas.

"aku tidak menyangka Alice bisa membuat ekspresi seperti itu." kata Austin dengan tersenyum dan terkikik melihat tindakan sikap yang Alice berikan barusan.