Dokter yang keluar dari ruangan operasi tampak tersenyum lega. "Syukurlah, operasinya berjalan dengan baik, sekarang pasien akan segera. dipindahkan ke ruang rawat inap.
Sean dan Alexandra pun menghela napas lega. Setelah menunggu lama dengan harap-harap cemas di koridor akhirnya usaha untuk menyelamatkan Liam berhasil.
Air mata bahagia bercampur kesedihan pun mengalir di wajah Alexandra lagi. Ia tak ada hal bahagia dan menyedihkan terjadi secara bersamaan di dalam hidupnya.
Sean yang melihat air mata Alexandra pun mendekat pada gadis itu dan berkata, "ayahmu pasti senang melihat hal ini."
Alexandra menyeka air matanya, "aku tidak tahu harus berkata apa padamu, kenapa kau harus melakukan ini, kau tahu gajiku dalam setahun saja tidak akan bisa membayarnya," katanya.
Sean tersenyum lembut, "kau tidak perlu membayarnya," katanya.
Alexandra terkesiap, "apa?"
"Kenapa, apa aku terdengar seperti bercanda atau hanya merayumu?" tanya Sean.
Alexandra menggeleng, "bukan, tapi... ."
