Di ruangan rumah sakit yang dingin dan berbau obat tampak Oktavius yang terbaring lemah tak berdaya. Jari telunjuknya tampak bergerak. Bergerak bukan bergetar seperti sebelumnya. Perlahan-lahan matanya pun terbuka.
Evelyn yang menyadari hal itu pun segera memanggil dokter lewat tombol darurat. Tak lupa ia juga menghubungi Sean. Tetapi, teleponnya tak kunjung dijawab.
Di sisi lain Sean ternyata sedang mengadakan rapat penting dengan seluruh elite perusahaan dan para koleganya. Ia sengaja mengatur ponselnya dalam mode diam sehingga meetingnya tak bisa diganggu oleh siapa pun.
Evelyn pun terpaksa menutup ponselnya dan fokus pada suaminya. Dokter tampak tersenyum penuh rasa syukur tetapi di antara senyumnya ada kerutan yang serius "Tuan Oktavius sudah sadar, Nyonya, selamat," katanya.
Evelyn pun langsung mendekat pada suaminya. "Sayang, ini aku, istrimu, bagaimana, apa yang kau rasakan sekarang?"