Amanda mengerutkan dahi setelah membaca pesan di secarik kertas itu. Ia langsung celingak-celinguk memerhatikan ke sekitarnya berharap menemukan Christoper ada di sana.
Sebuah mobil tampak memasuki rumah dan akhirnya Amanda melihat wajah itu lagi. Ia pun cepat-cepat keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah. Ia berlari menuruni tangga dan tak berhati-hati hingga nyaris saja terjatuh.
Amanda pun berhenti untuk beberapa detik dan mengatur napasnya. Setelah meraih kembali keseimbangan tubuhnya Amanda kembali menuruni tangga dan berlari ke ruang tamu.
Semua orang yang melihat Amanda berlari, wajahnya mencari cemas dan terkejut. Di ruang tamu tampak Isabela yang duduk di sana dan mengamati Amanda dengan muka cemas, "Amanda, kenapa kau berlari-lari seperti itu?" tanyanya.
Amanda tak mendengarkan pertanyaan itu dan menatap wajah yang sangat ia rindukan, "Christoper..." gumamnya.
