"Roland, maafkan aku, aku sudah memutuskan untuk melupakannya, sungguh, sekarang aku seutuhnya milikmu, aku akan jadi istri yang baik untukmu," Dakota menempelkan kedua telapak tangannya memohon pada Roland.
Roland tampak tak peduli dan bergegas membereskan diri kemudian tanpa pamit melenggang pergi begitu saja meninggalkan Dakota yang masih tersedu-sedu.
Roland benar-benar tak habis pikir. Gadis yang tampak lugu dengan senyumannya yang begitu indah dan pembawaannya yang lembut, rupanya sama saja seperti gadis murahan di luar sana. Dari luarnya saja ia berasal dari keluarga terhormat, nyatanya ia bahkan tak bisa menjaga kehormatannya sendiri.
Di tengah kekesalannya, tanpa sadar Roland melangkah menuju kamar Maya. Pintu kamar itu tampak terbuka dan Roland bisa melihat Maya sedang bermain dengan patung Suku Indian permberiannya. Ia pun menghampiri gadis kecil itu.
"Hai, Maya, apa yang kau lakukan?" tanya Roland.