Roland kemudian pergi meninggalkan ruangan dengan muka geram penuh dengan kemarahan. Jika saja mereka bukan di kantor Roland akan meracuni pria tua itu juga dengan ular-ularnya. Biar dia menyusul putrinya yang sudah berada di alam baka.
Sementara Tuan Frederick membeku dengan darah mendidih di dalam tubuhnya. Kalau saja tidak ada kerja sama di antara mereka, ia akan menyewa seorang detektif handal agar kecurigaannya selama ini terungkap. Dasar bocah ingusan!
***
Roland tak tahu harus bagaimana melampiaskan kekesalannya. Ia pun pergi ke sebuah bar bermaksud menenangkan diri di sana. Saat dia masuk tanpa sengaja ia bertabrakan dengan seorang gadis.
Tas yang ditenteng gadis itu jatuh ke lantai. Mereka secara bersamaan memungut tas itu dan tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan. Entah kenapa tiba-tiba saja ada getaran aneh saat mereka saling bersentuhan.
Roland pun menatap gadis di depannya. Cantik, dan tampak familiar.