Alexandra terperangah dengan kehadiran Medina. Ia lalu membuka pintu dan keluar ke teras. "Ibu?"
Medina yang melihat anak pertamanya itu tampak terkejut seperti pencuri yang ketahuan. Ia pun perlahan melangkah mundur hendak meninggalkan rumah.
"Tunggu!" cegah Alexandra. Ia melihat ada yang aneh dari Medina.
Wanita paruh baya itu menutupi sebagian wajahnya dengan rambut yang dibiarkan terurai. Alexandra pun mendekat dan meraih tangan Medina.
Perempuan itu pun menoleh dan di saat yang sama angin menyingkap rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Alexandra sangat terkejut melihat ada luka yang masih basah menganga di sisi wajah ibunya.
Luka itu seperti sebuah goresan tetapi juga seperti luka bakar dengan ukuran yang cukup besar. Ada lebam di sekitar luka itu dan juga bekas darah yang mengering.
"Ibu, itu kenapa?" tanya Alexandra.
Medina melepas pegangan tangan Alexandra dan berpaling lagi, "jangan pedulikan ibu, maaf, ibu pasti mengganggumu, ibu akan pergi sekarang," jawabnya.