Alexandra dan Liam pun sama-sama terpaku dengan kedatangan Evelyn. Liam langsung berdiri mempersilakan Evelyn duduk di kursinya karena kursi tunggu pasien hanya diberi satu oleh rumah sakit.
Evelyn tersenyum lembut pada keduanya lalu duduk di kursi dan meletakkan rangkaian buah-buahan yang ia bawa di atas nakas. "Bagaimana kabarmu, Alexandra?" sapanya.
Alexandra tersenyum ramah, "sudah lebih baik, hanya saja kepalaku masih terasa sakit dan badanku juga nyeri," jawabnya.
"Aku sangat terkejut saat tahu kau mengalami kecelakaan, tapi sekarang aku lega setelah melihatmu, syukurlah sekarang kau sudah sadar," ujar Evelyn penuh perhatian.
"Terima kasih, sudah menjengukku," ucap Alexandra.
"Tidak perlu berterima kasih," kata Evelyn kemudian merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berbahan kain bludru warna biru safir yang elegan. "Maafkan aku kalau menurutmu ini buru-buru dan mendadak, tapi rasanya aku ingin sekali memberikan ini untukmu," katanya seraya membuka kotak itu.