Isabela menatap Amanda penuh rasa haru, "akhirnya Hannah akan menikah, Amanda," ungkapnya.
Amanda membekap mulutnya seakan tak percaya, "benarkah? Ini benar-benar kabar yang menggembirakan," serunya.
Hannah lalu menatap Amanda berkaca-kaca, "terima kasih, Amanda, selama ini aku sudah boleh tinggal di sini," ucapnya.
Amanda tersenyum haru, "kenapa harus berterima kasih, aku justru senang karena rumahku jadi tidak terasa kosong," jawabnya.
Akhirnya setelah sekian tahun mengabdikan dirinya pada Isabela, Hannah benar-benar menemukan tambatan hati dan jalannya sendiri.
***
Alexandra membuka matanya perlahan. Pandangannya yang kabur dan kepala yang terasa pusing membuat dahinya berkerut. Setelah kabut di kelopak matanya memudar ia melihat langit-langit berwarna putih dengan lampu yang memancar terang. "Di mana aku?" gumamnya lirih.
"Kau ada di rumah sakit, Alexandra," jawab Sean yang entah sejak kapan duduk di samping Alexandra.