Pesta pernikahan yang digelar secara sederhana itu akhirnya selesai. Semua orang telah kembali dan kini tinggal Amanda dan Christoper di dalam kamar mereka. Kamar yang sama yang selama ini mereka gunakan untuk memadu cinta.
Amanda duduk di depan meja rias dan melepas berbagai macam pernak-pernik yang menempel di tubuhnya. Anting, kalung, tiara termasuk juga riasan tebal yang membuat kulitnya tidak bisa bernapas dengan benar.
Sementara Christoper baru saja keluar dari kamar mandi. Ia melihat Amanda yang kini resmi menjadi istrinya tengah membersihkan wajahnya. Ia jadi teringat malam pertamanya dengan Amanda kala ia menjadi Sean dulu.
Ia lalu tersenyum menatap Amanda dari cermin. Perempuan itu juga tersenyum ke arah dengan lembut. "Kau tidak takut padaku?" tanya Christoper menggoda.
Amanda mengerutkan dahi, "takut, untuk apa?" tanyanya.
"Bagaimana jika yang ada di hadapanmu saat ini adalah Sean?"
