Abraham berteriak mengusir Christoper dan yang lainnya pergi. Christoper sempat termangu menatap Abraham dengan mata menyalanya. Tetapi Sean menarik tangannya dan berusaha mengajaknya pergi.
"Kau minta aku pergi, Abraham, lagi?" Christoper menatap Abraham bertanya. Baginya Abraham tetaplah teman dalam hidupnya, salah seorang yang berarti untuknya. Meskipun Abraham kini merawat pohon kebencian yang untuk Christoper.
Abraham kemudian mengenang masa lalu setelah Benjamin pergi meninggalkannya. Kala itu Abraham harus hidup bersama ibunya yang telah lama bercerai dengan Benjamin.
Ia belajar lebih keras lagi. Bukan untuk menjadi dokter seperti impiannya dulu, tetapi untuk menjadi polisi. Karena sejak kepergian Benjamin, ia bertekad untuk menemukan dan memenjarakan Christoper. Ia bahkan bersumpah untuk melihat Christoper membusuk di penjara.