"Eh btw, si Atella gak bareng lo tadi pagi," ujar Qathan.
Fathan menggeleng.
"Lo beneran lagi marahan sama Yera?" Albert bertanya.
Fathan akhirnya menghela napas. "Yera yang marah sama gue."
"Karena?" tanya Albert lagi.
Fathan terdiam sesaat. "Gue gak bisa ngasih tahu di sini."
Albert mengangguk pelan. "Oke gue ngerti."
"Awas aja lo nyakitin Yera. Inget kata-kata gue waktu itu." ujar Adnan.
Fathan memakan makanannya. Ia mendengarkan Adnan. Tentu Fathan ingat, waktu itu Adnan bilang, kalau lo nyakitin dia, gue orang pertama yang ngehajar lo. Dan saat itu juga Fathan baru mengetahui kalau Adnan adalah sepupu Yera.
Adnan berdecak memandang Fathan. "Lo denger gue gak sih?!"
"Denger." jawab Fathan. Ia menoleh ke arah di mana Yera duduk, memperhatikan sesaat lalu kembali memakan makanannya.
"Eh, btw, gue rencana mau nembak Kirei, saran dong kapan?" ujar Qathan mengalihkan pembicaraan.
Albert menaikkan alis. "Emang yakin Kirei suka sama lo?"