"Jadi kabar baiknya adalah, Mama kamu
pulang ke Indonesia?" Bara nampak duduk
di balkon kamarnya seraya menyeruput
segelas cup kopi hitam. Pemuda itu
memasang airpod pada telinga, duduk
bersandar di kursi dengan santai seraya
menatap Athania penasaran.
Athania menatap layar laptopnya dengan
senyum tipis. "Iya. Bukan cuma itu, mama
juga minta maaf dan berjanji nggak akan
pergi ninggalin aku. Ini kaya mimpi tau
nggak? Kok bisa, ya? Aneh."
"Harusnya seneng, Tha," komentar Bara
dengan kekehan geli. Pemuda itu terlihat
berkutat dengan kertas di mejanya,
beberapa kali menyugar rambutnya ke
belakang dengan ekspresi berpikir.
"Aku seneng, tapi di saat yang bersamaan
rasanya aneh aja. Kok semuanya bisa
tiba-tiba berubah. Ibu kamu baik banget
ke aku, terus Mama tiba-tiba pulang ke
Indonesia dan kita cerita banyak hal. Kalau
sampai Papa ikutan berubah, kayanya aku
bakalan meragukan hidupku sendiri nyata
atau enggak," ungkap Athania.
Bara tertawa pelan sebagai balasan,