Tiga minggu kemudian.
Lagi-lagi sebagian besar ruang meeting itu kosong dan hanya menyisakan mereka-mereka yang setia. Sebastian mengelus dada, Pria itu menarik nafas sepanjang-panjangnya, dan benar saja, nafasnya semakin ringan setelah melihat kehadiran komisaris dan direksi satu per satu.
Akhirnya Sebastian bisa melihat wajah-wajah pengkhianat yang sedang bersiap menusuknya dari belakang. Mereka pasti sudah menyiapkan sebuah hadiah untuk diserahkan.
Sebastian sudah bisa menduga apa yang sedang mereka incar, tapi Sebastian yakin jika dirinya mempunyai wewenang lebih tinggi dalam hal ini. Dirinyalah satu-satunya pewaris Ibu dan Bapaknya. Maka saham-saham mereka akan bergabung menjadi satu dan mendukung Sebastian.
Tapi sayangnya kesombongan itu tidak bertahan lama. Salah satu pemimpin mereka menyerahkan sebuah dokumen pernyataan yang menjelaskan bahwa Sebastian dalam kondisi hiatus dari perusahaan, dengan begitu Sebastian bisa fokus dengan kasus hukum yang sedang menimpanya.