"Seb! Bagaimana jika kita makan jagung bakar?" tawar Kama.
"Kami harus pulang, hari sudah malam."
"Menginap saja!"
"Menginap?" kening Sebastian mengernyit curiga.
"Hey! Hey! Jaga pikiranmu, Seb. Saya sudah punya istri, jadi tidak akan macam-macam dengan istrimu. Tadi kamu hanya mengobrol dan bercanda, bukan hal yang macam-macam. Tidak mungkin saya tega mengganggu istri orang seperti yang pernah kamu lakukan…"
"Jangan sembarangan bicara! Saya tidak pernah mengganggu istrimu…"
"Tidakkah kamu ingat semua hal yang terjadi di antara kita? Oh c'mon, kita sudah berdamai dan aman terkendali, saya tidak ingin mengungkit masa lalu itu, tapi kamu justru memancing saya untuk berkata yang tidak-tidak." Ujar Kama, "Jadi lebih baik kamu tenangkan hatimu, jangan marah hanya karena kami mengobrol dan nikmati saja suasana malam hari ini…"