Nyonya Herlinda duduk di kursi rodanya, wanita itu sudah pulang dari rumah sakit dan dokter menyarankannya untuk berkunjung setiap minggu untuk memastikan keadaan.
Nyonya Lim pun menyetujuinnya sehingga ia tidak perlu berlama-lama di dalam kamar rawat yang membosankan. Wanita paruh baya itu tampak lebih kurus dari sebelumnya, pipinya tirus, matanya layu dan bibirnya pucat. Penyakit telah menggerogotinya sedemikian rupa hingga fisiknya berubah dari sebelumnya.
"Ada yang berubah dari kalian berdua?" mulai Mamak saat Sebastian keluar dari kamar wanita itu.
"Berubah?" tanya Tera, "Apakah yang berubah dari kami, Mak?"
Mamak tersenyum simpul, lalu menjawab, "Cara pandang, cara berlaku pada satu sama lain dan cara bicara kalian berbeda dari sebelumnya. Bahkan basa tubuh kalian seolah saling bersinergi hingga membentuk kesan kedekatan yang sangat intim. Mamak yakin kalian pasti melakukannya dengan lancar…"
"Melakukan? Melakukan apa, Mak?"