"Seb, berat!" keluh Tera seraya mendorong kedua pundak suaminya menjauh.
Wanita itu bergerak ke samping sofa private room yang sengaja dibuat remang oleh Jonathan Tampubolon. Tera melenguh berat. Tak kuasa menahan nyeri dan letih yang menguasai diri.
"Sudah cukup." Bisik Tera tatkala Sebastian berusaha meraihnya ke dalam pelukan. Tera bergerak semakin cepat hingga bisa melepaskan diri dari sergapan Sebastian yang tak mau lepas darinya.
"Hanya pelukan, tidak lebih."
"Cukup. Aku butuh ruang untuk bernafas."
"Ruang untuk bernafas? Apakah berada di dalam pelukan saya akan membuatmu tidak bernafas?" tanya Sebastian tak terima.
"Engap Seb, kamu tahu engap? Bisa sih nafas, tapi berat. Would you let me go for now? I need to breath easily!"
Sebastian menarik wajah Tera, mencium Wanita itu dengan lumatan yang sangat lambat, "Kalau saya bilang tidak boleh, apa kamu akan memaksa?"
"Kamu ingin terus menindih dan membebaniku dengan tubuhmu?" pekik Tera tak percaya.
