Tera tidak tahu, hal positif macam apa yang ada di tempat ini. Suara music yang bising, ruangan yang dipenuhi lautan manusia berjoget, gema music yang memekakkan telinga, aroma keringat dan berbagai parfum yang menyeruak, dan parahnya, ruangan itu remang dengan banyaknya lampu disko yang kerlap kerlip.
Tera pusing semenit setelah masuk ke ruangan itu. Ia menggenggam tangan sang suami erat-erat, terlalu nervous berada di tengah banyaknya orang yang berlalu lalang. Tera merasa sangat asing. Tera memang pernah mendatangi tempat Ethan dan Raymond Tang, namun saat itu ia langsung masuk ruang VVIP melalui pintu khusus, sedangkan kali ini Sebastian membawa Tera ke lantai dansa yang dipenuhi berbagai anak gaul Jakarta. Pria itu menyeret Tera ke lantai dansa, ikut berkerumun bersama yang lainnya.
"Seb, aku pusing!" teriak Tera. Suaranya bersahutan dengan music yang menggema.
"Tahan, kamu hanya perlu membiasakan diri supaya tidak pusing lagi. Ayo peluk saya!"