"Argh! Seb! Faster! Harder!" teriak Tera saat suaminya semakin menggila.
Wanita itu menghentak keras-keras, menekan suaminya semakin kuat. Sebastian yang juga sedang dalam perjalanan menuju puncak pun melakukan hal yang sama, pria itu semakin ngotot memperkuat gerakannya. Desakan Tera dari atas ditambah dengan betapa liar teriakan istrinya semakin membuat Sebastian bersemangat.
Pria itu mengumpulkan seluruh tenaga dan konsentrasinya untuk memberikan apapun yang istrinya minta. Saat sudah berada diujung tanduk, tiba-tiba saja Tera berseru.
"Mang Bubur?"
Tera berhenti bergerak sama sekali. Wanita itu menoleh ke pintu dapur penasaran, dan benar saja, mukanya terlihat sangat senang mendengar suara mangkuk yang dipukul sendok.
Teng Teng Teng!
"Tera, please…" geram Sebastian yang sangat nanggung.
"That's mang bubur, Seb!"
"I know, but me first… I will give you every fricking bowl of bubur! But please, sedikit lagi!" engah Sebastian yang gelisah.