"Memikirkan wanita lain?" gumam Sebastian.
"Ya, Livia atau siapapun perempuan yang ada di club malam langgananmu!" tukas Tera, tajam dan penuh kemarahan.
"Tera, jika ingin menuduh, kamu harus punya bukti konkret. Jadi jangan asal menuduh. Memikirkan Wanita lain? Ck! Yang benar saja, memangnya kamu bisa melihat apa yang ada di dalam isi pikiran saya?"
Tera menyeringai sambil membuang muka, tangan Wanita itu mencoba melepas tangan Sebastian dari perutnya.
"Lepas!"
"Tidak akan. Kecuali kamu menarik kata-katamu barusan!"
"Saya tidak akan menarik dan menyesalinya! Itu memang kenyataan! Pikiranmu pasti sedang memikirkan Wanita di luar sana! Kamu tak ubahnya seperti Thomas Hutama! Tak ubahnya seperti pria murahan, tak berprinsip dan tukang selingkuh yang berkeliaran di luar sana!"
"Tera! jangan sembarangan menuduh! Saya tahu kamu sedang terluka, sedih dan apapun itu. Tapi jangan memprojeksikan kemarahanmu kepada saya!"