Pria murka itu keluar dengan murka, ia membanting pintu sekeras emosinya. Sebastian pun berjalan menuju kamar, mandi air dingin dan berusaha menuntaskan keperluan pribadinya. Tiga puluh menit yang singkat berujung pada puncak yang tak cukup puas.
Pria merana itu mengeringkan rambut, lalu berganti pakaian dengan kemeja hitam dan celana hitam. Menyisir rambut rapi, menggunakan jam tangan elit, parfum wangi, dan sepatu mengkilap.
Ia mengambil dompet dan ponsel, tak lupa sapu tangan. Lalu berjalan meninggalkan kamar, turun ke lantai dasar, dan berjalan ke parkiran.