Tidak bisa bergerak, apa lagi kabur. Itulah yang terjadi pada Reva saat ini. Perkataan Sean tidak main-main, pria itu memang langsung membawanya ke apartemen. Sekujur tubuh Reva sudah bersih tanpa ada sehelai benang pun. Ingin rasanya Reva beringsut turun lalu kabur, namun sialnya tubuh Sean sudah menahannya di atas.
"Ga akan ada sejarahnya kamu bisa menolak saya, Reva. Jangan jadikan siapapun alasan, termasuk Jihan," ujar Sean, sembari menautkan telapak tangan Reva, lalu mengangkatnya ke atas.
Senyum Sean mengembang, tanpa menunggu jawaban Reva, dia sudah lebih dulu membungkam bibir Reva dengan rakus. Layaknya takut hilang, Sean tidak memberi kesempatan untuk Reva bergerak. Puas menyesap bibir, kecupan Sean turun ke leher Reva yang hangat. Digigitnya leher itu, lalu dihisap dengan kuat.