"Pil KB apapapun, kalau sudah terjadi pembuahan sebelumnya, itu tidak akan menghentikan kehamilan. Kehamilan itu tetap terjadi, dan reaksi obat akan sia-sia."
"Ini sudah masuk lima minggu."
"Apa Ibu berniat menunda kehamilan sebelumnya?"
Reva masih diam membisu, pandangan matanya terus tertuju kepada wanita dewasa di depannya. Dokter itu tersenyum, sepertinya dia ikut merasakan kebahagiaan. Dokter itu bisa bahagia, tetapi tidak dengan Reva.
Dari banyaknya pembahasan, tetap saja yang ada di otak Reva hanya satu.
"Jadi, saya benar-benar hamil?" tanya Reva dengan sangat hati-hati. Awalnya dia mengira, test pack tadi pagi salah, maka dari itu dia memilih ke rumah sakit untuk memastikan.
"Bu, kehamilan itu jadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh setiap wanita bersuami. Sesibuk-sibuknya kita, kehadiran anak itu menjadi penyemangat tambahan. Mungkin juga ini teguran, supaya Ibu bisa istirahat, tidak diporsir dalam bekerja."
Suami.
Siapa suaminya?