Setelah mereka berkumpul bertiga, setelah Dirgan menatap ibunya dengan lamat, akhirnya laki - laki itu berani membuka mulutnya.
"Dirgan mau memberitahu ibu sesuatu, tapi ibu janji ibu harus tenang saat dengar apapun yang Dirgan ucapin nanti." Tuturnya
"Apa?" Tanya wanita itu.
"Ibu janji dulu, bisa?" Tanya Dirgan.
Wanita itu mengangguk, iya berjanji akan tenang sesuai dengan permintaan Dirgan. Laki - laki itu menatap Damar kemudian mengalihkan tatapannya kembali pada wanita didepannya itu.
"Ibu, ayah sakit. Ada yang menghubungi telepon rumah kita, Sekretaris dan orang kepercayaan ayah. Damar tadi yang menjawab panggilan masuk itu. Katanya Ayah sekarang kondisinya sedang di rawat di rumah karena kelelahan. Ibu mau terbang ke Jakarta?" Tuturnya memberitahu pada wanita itu.