"Lalu aku harus gimana, El? Semua orang memang sedang membicarakan aku dan Queen, tapi di sini posisinya mereka tidak tahu yang sebenarnya." William melempar sepatu dan tas ke pojok ruangan.
Benar-benar menyebalkan. Ely harus memunguti satu per satu benda itu dan ditaruhnya di rak. Ia seperti istri yang selalu siaga ketika suaminya pulang kerja. Alih-alih sebagai pacar pura-pura, sekarang fungsi Ely di hidup William malah lebih ke pengasuh Queen, sekaligus bapaknya.
Wanita itu mengambil air putih, kemudian menyodorkan ke hadapan William. "Minum dulu nih!"
"Thanks, El." William menghabiskan segelas air putih dan kembali memijat keningnya. Ia baru saja mendapat banyak tawaran pekerjaan, baik syuting film maupun iklan. Tapi karena masalah ini, beberapa sudah ada yang membatalkannya.