Dexa, dan Cannon pamitan dengan Billar bahwa mereka harus mencari uang. Sementara lima penyintas lain juga sudah pergi duluan.
Sebab selama berada di sana belum mencari uang, dan kebutuhan tetap harus berjalan.
Kelima penyintas itu melihat sekeliling. Ada sebuah kebun milik pejabat dengan hasil panen melimpah, itulah yang mereka incar.
Mereka bisa mengambil beberapa untuk dijual lagi.
Sementara Dexa sendiri memilih untuk ke tempat hiburan.
Karena Cannon masih muda, ia didandani agar sedikit dewasa sayangnya malah makin terlihat manis.
rumah hiburan itu makin malam maka makin ramai pula ia.
Saat tiba di sana, beberapa kali Cannon dicolek.
"Kak–" panggil Cannon karena ia tak mau dicolek seperti itu.
"Hei, hei, jangan colek-colek adikku," kata Dexa menarik Cannon mendekat padanya.
Ada seorang pria mendekat padanya, berbadan besar dan memiliki banyak tato di tubuhnya.
Sepertinya dia adalah pengelola rumah hiburan itu. Ia mendekat dan nampaknya tertarik dengan Cannon.