Karena belum ada kabar sedikit pun dari Martin mereka pun akhirnya memilih untuk berhenti di salah satu tempat lagi pula mereka cukup lelah karena berjalan terus menerus.
ditambah dengan beban pikiran yang cukup banyak.
Lagi pula Martin tiba-tiba menghilang di saat krusial dan itu bukan hanya sebentar namun beberapa hari, dan burungnya sendiri pun masih tersimpan di sana Di dalam tas dan ia masih belum bergerak dan belum menampakkan tanda-tanda ia akan hidup kembali bukan dalam artian yang sebenarnya.
Jadi satu-satunya yang bisa mereka lakukan adalah menunggu, Walau begitu ia ingin sekali mencincang burung jadi-jadian itu jika Martin tidak kunjung tiba nantinya.
sebab ia merasa kalau mereka tengah digantung oleh pemuda yang berusia sama dengan mereka siapa yang tahu kalau pria itu hanya main-main.
Toh mereka juga tidak mengenalnya dengan baik, meski satu-satunya harapan terbesar bagi mereka sekarang hanya lah anak itu.
Mereka sangat berharap bisa mendengar kabar baik.