"Kau boleh kembali kapan saja," ucap sang pengelola padanya.
Ia tak menjawab hanya tersenyum kecil lalu pergi.
Perpisahan mereka hanya seperti itu saja, dan di sana, di meja itu ia tengah minum, sang pengelola merasa sangat kehilangan.
Ia antara menyesal telah melepaskan Edd. Apa keputusannya sudah benar, ia meragukan hal itu.
"Kau boleh kembali–" gumamnya lagi, ia terkekeh, sebenarnya apa yang ia katakan.
Pada akhirnya ia mabuk berat, entah sampai jam berapa ia terus minum.
***
Jelas tidak mudah, jika memang ada tempat seperti itu pasti akan ada serangkaian hal yang perlu ia jalani, misalnya seperti sekarang ini.
Ia semacam di karantina sejenak.
Mula-mula dirinya di tanya lebih dahulu apakah ia benar-benar serius, sebab tidak bisa berhenti di tengah jalan jika sudah melangkah lebih jauh daripada ini.
Dan ia menjawab lantang bahwasanya dirinya lantang pulang. Jadi mereka harus berhenti menanyainya sebelum ia sungguhan muak mendengarkan pertanyaan macam itu.