Aku belum pernah menunggu sebelumnya, bukan bermaksud pamer atau apa, ternyata menunggu itu menyebalkan sekaligus sedih dan ini gila, itu yang ia pikirkan saat itu.
Biasanya orang yang datang dan menungguku, kupikir semua hal jadi nampak biasa saja, tapi malah sebaliknya.
Bukan apa-apa, kupikir jika seandainya pilihan itu disematkan padaku, apa yang harus kuperbuat.
Ini sudah dua hari berlalu, tapi dia belum kunjung tiba juga.
Beberapa kali aku sibuk bolak-balik dari kamar Samuel, tapi tak nampak ada pemuda itu, sampai Sam bertanya padaku.
"Sebenarnya sedang apa? Ada sesuatu yang ingin kau tanyakan atau perlu?" ucap Samuel terlihat mulai kebingungan dengan tingkahku.
Sebab aku selalu muncul hanya kelang beberapa menit saja. Jadi kuputuskan untuk berdehem dan menatap ke arahnya bingung.