Ketua Cabang Xiong juga tersenyum. Senyuman yang sama lembut. Senyuman yang sama-sama ramah. Walaupun dirinya baru bertemu pertama kali dengan pemuda serba putih itu, tapi pertemuan yang pertama itu saja, sudah membuat dirinya terkesan.
"Kagum, sungguh kagum. Aku benar-benar merasa bangga karena bisa bertemu dengan orang seperti Tuan Muda Zhang ini," katanya penuh rasa gembira.
Dipuji demikian, Zhang Yi tidak tahu harus berkata apa. Ia hanya bisa tersenyum sebagai jawabannya.
Suasana di ruangan itu langsung berubah menjadi sepi hening. Mereka bertiga saling membungkam mulutnya masing-masing.
Lewat beberapa saat kemudian, Ketua Cabang Xiong tiba-tiba mengajukan pertanyaan inti.
"Kalau boleh tahu, apa yang harus aku bantu?" tanyanya sambil melirik kepada dua orang pendekar muda itu secara bergantian.
Zhang Yi menoleh ke arah Jing Mi. Secara tidak langsung, dia menyuruh gadis itu untuk menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke markas cabang tersebut.