"Tidak perlu meminta maaf, Pak Tua. Aku sama sekali tidak mengambil hati atas kejadian tadi," ujar Zhang Yi sambil tersenyum ramah.
Melihat pemuda itu melemparkan senyum, Pak Tua Lau pun ikut tersenyum. Sekarang ia semakin percaya kalau pemuda itu adalah pemuda baik-baik. Bukan pemuda jahat seperti yang ia duga sebelumnya.
"Terimakasih," katanya dengan tulus.
Pak Tua Lau merasa malu karena dia telah salah sasaran. Untunglah kejadian tadi tidak sampai kelewat batas. Sehingga ia masih tetap merasa bersyukur.
Sementara itu, Zhang Yi merasa heran kenapa dirinya sampai dikepung seperti itu. Berbagai macam pertanyaan yang meliputi desa itu mulai bermunculan dalam benaknya.
Karena tidak kuasa menahan rasa penasaran itu, akhirnya ia memilih untuk menanyakannya secara langsung agar semuanya semakin jelas.
"Pak Tua Lau, sebenarnya apa yang telah terjadi di desa ini? Kenapa pula desa ini tampak seperti desa mati?" tanya Zhang Yi mulai bicara lebih serius.