"Anakku sakit, bapaknya sedang menjaring ikan di laut," jawab Sartini cepat, ia tak mau dituduh tanpa alasan yang jelas. "Kalau kalian tak percaya, lihat saja ke dalam," lanjutnya mempersilahkan para warga untuk masuk ke rumahnya.
Salah satu warga dengan garang mendorong tangan Sartini dan masuk ke dalam rumah, guna memeriksa ucapan wanita itu. Warga itu melihat anak Sartini yang sudah beranjak dewasa, terbaring lemah di atas kasur, setelah membuka pintu kamar dengan kasar.
Kemudian orang itu keluar dengan raut serius. "Ucapannya benar," ujarnya memberi tahu para warga.
Warga yang lain terlihat tak enak pada Sartini, karena sudah menganggu orang yang sedang sakit. Namun, langsung ada seseorang yang melengserkan perasan itu.
"Apa yang kamu periksa?" tanya Abimanyu. Tubuhnya yang tinggi besar tak perlu merangsek ke depan hanya untuk bicara, cukup di belakang saja, ia mampu menyedot semua perhatian warga.
"Anaknya," jawab warga tadi yang masuk.