Iko gelisah di dalam kamar yang gelap gulita, ia bangun dan mondar-mandir memikirkan perasaannya. Hingga ia lengah dan tak sengaja kakinya menabrak meja.
"Auww!" serunya pelan, sebab tulang keringnya kesakitan.
Terdengar ada orang yang mendekat dengan tergesa, pintu dibuka dengan suara panik yang menyerta.
"Mas? Tidak apa-apa?" tanya seseorang.
Dari suaranya, bisa diketahui kalau itu adalah suara Sinta. Hal itu membuatnya menjadi gugup. Untung kondisi yang gelap mendukungnya, Sinta tak bisa melihat kegugupannya sekarang.
Iko yang sedang kesakitan, menjawab dengan cangung, "Nggak, nggak apa-apa kok."
"Oh, ya udah," sahut Sinta dengan helaan napas lega.
Wanita itu lantas pergi dengan menutup pintu. Iko duduk di atas kasur setelah meraba di dalam gelap.
"Hahh, nggak jelas. Ingat Ko, ingattttttt!" sergahnya dalam hati.
Iko membaringkan tubuhnya dengan kedua tangan dijadikan sebagai bantal. Ia mendesah bingung, memikirkan perasaan yang timbul secara tiba-tiba itu.
