Boni menunjuk bibir Jefri yang terlihat membengkak.
"Kenapa bibir kau? Kepentok pintu? Kok bisa sampai jontor begitu," ledek Boni dengan tertawa.
Jefri terkejut, ia meraba bibirnya yang ternyata memang bengkak.
"Eheheh, iya," sahutnya bohong.
Padahal itu karena bibir Anya yang melumatnya tanpa ampun dan menggigit gemas pada bibirnya. Sinta ikut memperhatikan bibir Jefri, ia jadi curiga akan sesuatu.
"Ya udah, aku mau istirahat dulu," pamit Jefri, dia harus segera kabur sebelum ketahuan oleh Boni. Kalau sampai ketahuan, Boni pasti akan meledeknya mati-matian.
"Ya entar aku nyusul," sahut Boni.
Setelah Boni menemukan kaos yang ia suka sebagai baju ganti, ia lantas pamit ke Sinta. Sinta pun pergi membawakan pesanan orang-orang seperti kaca mata, sepatu, ember, dan beberapa selimut serta sprei untuk di bawa ke ruang istirahat.