Selamat membaca
.
.
"Aku pasti akan mendengarkan ucapanmu," kata Alan mengusap kepala Helena dengan tangan kirinya.
"Iuhh tadi cebok cuci tangan ga?" tanya Helena menyingkirkan tangan Alan dari rambutnya yang berwarna kombinasi antara hitam dan golden brown.
Secepat itu Helena mengubah ekspresinya, dari yang awalnya terlihat galau seketika menjadi ceria bahkan seperti tidak yang terjadi pada gadis itu. Seolah dia memang selalu ceria, hanya saja bagi Alan yang sudah berteman dengan Helena sejak kecil, membuatnya mengenal Helena lebih baik dari siapapun.
Meski begitu, dirinya lebih sering tidak mengerti arti senyuman, tawa atau kekehan Helena, karena itu semua tidak bermakna kebahagiaan, bisa saja itu berarti sebaliknya yang disembunyikan.
Sosok yang didewasakan oleh keadaan yang menyakitkan dan situasi yang menyulitkan. Seorang gadis yang di paksa dewasa lebih awal.