Chapter 83 - 104

Selamat membaca

.

.

"Hiraeth … bangun… ibu harus sgera berangkat."

Irish, wanita itu membangunkan putranya yang masih tertidur lelap meskipun matahari sudah beranjak naik kelangit, menggantikan malam yang gelap dan pekat, menjadi siang yang terang benderang. Irish meletakkan tanganya ke kekning sang anak, memastikan apakah sang anak sedang sakit, atau tidak. "tidak panas!"

"Ibunda? Apa yangkau lakukan? Apakah ada sesuautu di keningku?"

Hiraeth langsung membrondongi sang ibu yang wajahnya tepat di depan wajahnya, dan tangan sangibu berada di jidatnya. Apa yang dia lakukan?-

"Aku harus segera pergi bekerja. Jadi aku membangunkanmu."

"jam berapa sekarang?" tanya Hiraeth langsung mengambil posisi duduk.

"sekitar pukul delapan."

"Delapan? Ibunda, bukanya seharusnya kau sudah di tempat kerjamu jam segini?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS