Chapter 73 - 94

Selamat membaca

.

.

Sonia mengangguk paham, kemudian dia melanggkah masuk kedalam ruanganya. Wanita itu sedikit beruntung karena memiliki ruangan yang bersipat pribadi dan terpisah daripada yang lain. Jika tidak, maka habis suah dirinya.

"Ew, malah plying victim dia," sewot salah seorang gadis dari Bagian humas.

"Sudah, kalian juga kenapa natap dia seperti tadi?" Nasehat orang yang sama dengan yang menepuk pundak Sonia.

"Kenapa? Kita kan cuma liat doang, kan kita punya mata,"

"Sudahlah, lanjut saja ke pekerjaan kalian,"

Ruangan Devisi Personalia mendadak sepi, hanya tersisa suara kertas yang di balikkan, atau suara kybord computer yang berdetak-detak karena di gunakan.

Begitu juga dengan Helena, dia tidak terganggu dengan kehadiran Sonia, bahkan dia terlihat seperti biasanya mengerjakan pekerjaanya tanpa cangung sedikit pun.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS