Lintang membuka helm full face-nya begitu sampai di sebuah motel kota Freetown. Dua jam sudah Lintang berkendara dari Koinadugu, dan itu tergolong cepat karena ia menggunakan sepeda motor kali ini. Namun, bukan itu alasan utamanya mempercepat perjalanan, tapi tidak lain karena Lintang sebenarnya tengah dikejar-kejar oleh waktu: mendampingi pasiennya yang dirujuk ke rumah sakit pusat, dan menemui 'rekan bisnis' di tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah sakit. Seharusnya Lintang sudah berada di rumah sakit dan mengurus administrasi sebelum Amari dan Kim tiba bersama dengan ambulance yang membawa pasien.
Apa boleh buat? Orang penting yang harus ditemuinya mendesak agar Lintang menemuinya dulu karena ia juga sedang terburu-buru, harus pergi ke suatu tempat.
Aneh, seharusnya Lintang tidak mengalah begitu saja, tetapi Lintang tidak ingin memperpanjang urusan dan memperlambat informasi-informasi penting sampai padanya dari pria itu.
"Where is room number 34?"
"Right there, Sir."