Angin malam usai hujan sepanjang sore, kopi hangat, dan obrolan santai di rooftop rumah sakit sebelum shift malam menjadi pilihan Tama dan Rhea menyempatkan waktu untuk berdua. Belakangan mereka sangat sibuk, menyapa langsung pun sulit. Entah memang musimnya pasien berdatangan atau bagaimana, itu membuat mereka merindukan satu sama lain.
"Minggu depan kamu mau datang, Tam?" tqnya Rhea, membuka topik obrolan selanjutnya. Ia sudah mendengar dan menerima undangan dari Michelle dan Jonathan untuk menghadiri peresmian KSR.
"Harus datang, kalau enggak Lintang pasti ngoceh. Dari pada cari ribut, sekalian kita cari agenda buat jalan," ujar Tama, mencibir sahabatnya di belakang.
Rhea terkekeh saja. "Kemaren aku lihat banyak orang datang ke Kartasena pagi-pagi buta. Rupanya ada rapat tertutup."
"Kemaren itu kapan?"
"Hehe, udah lama, sih. Biar mudah aja."
Tama mengangguk, menyesap kopinya kembali. "Tahun depan kira-kira ada progress apa ya, Rhe?"
"Hah? Progress ... di Kartasena?"