Hari semakin larut, dan Sabir tidak memiliki waktu istirahat malam ini. Ia mendapatkan jadwal patrolinya semalam suntuk, ditambah ia sudah menjamin bahwa dirinya tidak akan bisa tidur nyenyak. Kini, pria itu ingin sedikit menenangkan diri di tempat sunyi. Ia ingin menjernihkan pikirannya meski dengan bantuan sebatang rokok demi sedikit dosis nikotin. Setidaknya dengan seperti itu ia bisa melepaskan beban pikirnya sedikit demi sedikit bersama asap yang ia hirup dan keluarkan.
"Hhhhh…"
"Sabir… Sabir. Kenapa lo jadi begini?" gumamnya, prihatin pada diri sendiri. Sedikit juga ia tersenyum miris, sembari kakinya menendangi bebatuan kecil di tanah. Khas sekali orang pusing dan frustasi.
"Ekhm!"
Sabir lekas menoleh, rupanya itu Tina. "Tin? Jadwal patroli?" tanyanya, mempersilakan Tina bergabung di sebelahnya meski gadis itu tak suka asap rokok. "Ya, baru aja ganti. Kamu ngapain di sini?"
"Cari angin? Sumpek di dalem."
"Sumpek atau nyesek?"