Lintang terus menerus tersenyum miring di tengah sarapannya pagi ini. Layar ponsel ada di sisinya, menampakkan ruang percakapan dengan sebuah nomor asing. Nomor asing itu mengirimnya pesan teks disertai emoji dan stiker lucu. Entah karakter kartun apa, yang jelas itu berbentuk bulat dan berwarna pink. Sejujurnya, Lintang tidak menyangka bahwa orang yang dibicarakannya bersama Lintang dan Gayatri kemarin akan secepat ini menghubunginya.
"Napa lo senyam-senyum? Gila?" Tama tiba-tiba muncul, jelas baru bangun tidur dilihat dari pakaian kusutnya.
"Naya chat gue." Lintang menunjukkan layar ponselnya, membuat Tama lekas penasaran. "Gila, pake pelet apa lo sampe berhasil melet bocil?"
Lintang mengedikkan bahunya, kembali menyuap sesendok sereal. "Padahal gue belum berdoa, belum ke gereja. Eh, dia udah chat."