Fiki mengedarkan pandangannya ke sekitar, mengamati dekorasi-dekorasi apartemen Lintang yang menurutnya tidak cocok untuk pria mendekati kepala tiga. Balon dan pita berwarna-warni itu rasanya terlalu berlebihan bahkan jika Lintang tengah merayakan ulang tahunnya sekali pun. Entahlah, sedari tadi Fiki hanya bingung karena Lintang yang baru saja muncul dari kamarnya.
"Sorry lama, baru mandi gue," ujar Lintang.
"Ya, santai. Tadi Gayatri yang bukain pintu, tapi dia pergi. Mau kemana, sih?"
"Kenapa lo gak nanya sekalian sama dia tadi?" Lintang mengambil tempat duduk di sofa seberang Fiki.
"Gak sempet. Anaknya buru-buru, tapi kayaknya sih gak ke kantor, orang cuma make training sama kaos doang." Fiki menilai layaknya seorang detektif, membuat Lintang terkekeh. "Iya, dia gak ke kantor, kan lagi libur. Mau jemput anak gue."
"Hah? Lo udah punya anak? Demi apa lo?!" heboh Fiki, sudah memikirkan hal macam-macam. "Anak lo sama siapa? Gayatri? Kok cepet banget?"