Gayatri sedikit meringis begitu Tama memperbarui perban yang membalut lukanya. Ini adalah hari kedua dirinya dirawat di klinik tanpa beraktivitas di luar, dan sejak kemarin Gayatri sudah merengek pada Tama agar 'melepaskannya' karena luka di bahu itu sedikit lebih membaik. Ditambah lagi, Gayatri juga harus menyelesaikan pekerjaannya di Maluku segera.
"Kenapa buru-buru banget sih? Kan udah ditangani Polda Maluku itu sindikat pemasok senjatanya," tanya Tama, menempelkan sedikit lagi perekat di ujung perban.
"Ditangani Polda atau siapa pun, gak menjamin akan cepat selesainya, Tam. Saya harus proses di atas, tau sendiri kan apa maksud saya?"
Tama melirik Gayatri sekilas, mengangguk kemudian. "Balik ke Jakarta? Serius? Dari awal saya udah yakin sih kamu gak akan lama-lama di sini."
"Nebak dari mana?"