"Lima detik lagi," ulang Hamish Allen pada seluruh anggota rapat.
Hamish mengamati wajah kedua cucunya sebelum memberi kode pada Leona untuk mengambil kertas satu per satu dari semua orang yang ada di ruangan ini, termasuk dirinya.
Leona mengangguk paham. Wanita bertubuh seksi dan tinggi itu berjalan mengitari meja panjang di ruangan itu guna menjalankan perintah sang pimpinan lama Allen Group.
Wanita itu tersenyum ramah pada semua orang dan memunguti kertas yang telah berisi nama seseorang di dalamnya, lalu ia pun meletakkan kertas itu ke dalam tabung kaca yang ada di rengkuhannya.
Leona berjalan memutar dan semua mata tanpa sadar mengarah padanya. Wanita cantik itu memang layak menjadi primadona di ruangan itu. Tubuhnya begitu molek dan sensual. Tak hanya kecerdasan intelektual saja yang ia miliki sehingga Hamish Allen memilihnya, tapi ia memiliki aura misterius yang sanggup membuat semua mata selalu tertuju padanya dan terkadang tak fokus karenanya.