Lelaki yang ada di sebelah Shazia hanya bisa tersenyum tipis melihat kebahagiaan adiknya. Entah sejak kapan ia menjadi seperti itu, selalu memikirkan kebahagiaan Shazia. Ia juga tidak peduli dengan segala halang rintang yang menghampirinya. Tanpa Shazia ketahui, ternyata malam sebelum perhelatan pertunangan. Bryan dan kedua orang tua mereka saling beradu argumentasi.
Adam sangat murka karena mengetahui bahwa anak kandungnya bisa membohonginya. Adam sangat tidak menyukai profesi baru yang digeluti oleh Bryan. Terlebih lagi, ia mendapatkan sebuah informasi bahwa ada adegan tidak senonoh yang mereka lakukan di dalam film tersebut. Namun, Bryan berhasil mengatasi segalanya. Dengan mengatasnamakan reputasi dan sensasilah yang membuat Adam berhenti mengutuk Bryan.
"Bryan, kenapa tatapanmu kosong seperti itu?" tanya Shazia setelah tanpa sengaja memalingkan wajahnya ke kanan.