Bulan terbagun dengan keadaan ruangan yang remang. Tenggorokannya terasa begitu kering, sehingga dia mendambakan segelas air untuk meredakan dahaga. Dia lantas bergerak perlahan, untuk kemudian membuat tubuhnya tiba-tiba membeku. Dia sadar sekarang kalau sekarang sedang terbaring di sofa setelah apa yang terjadi beberapa waktu lalu. Lantas kepalanya menunduk, dan dia bisa melihat ada sebuah tangan yang memeluk peruntnya yang ditutupi sehelai selimut. Dia bahkan tidak ingat kapan selimut itu menutupi tubuhnya yang polos. Seketika metanya melebar kala sadar betul bahwa tangan yang memeluknya sekarang adalah milik Timur. Bahkan dia masih bisa mencium aroma parfum lelaki itu meski sudah samar. Seketika jantungnya berdebar. Hal itu lantas membuatnya hendak bergerak turun dari sofa. Namun, tiba-tiba tangan itu bergerak memeluk perutnya lebih erat, begitu juga dengan lengan yang ternyata tanpa sadar sudah dia jadikan bantal.