Timur: Ini aku Timur. Besok aku ada waktu kosong sebentar saat jam makan siang, jadi tolong datang ke kantorku di XXX. Kita lakukan wawancara mulai besok, sebelum aku dilebih disibukkan lagi dengan pekerjaan ke depannya.
Bulan terpaku membaca pesan dari Timur. Yang dia sadari pertama, lelaki itu rupanya tidak mengganti nomor teleponnya, karena namanya masih muncul saat pesan itu masuk. Kedua, barulah dia merasa terkejut dengan pesan yang setelah sekian tahun tidak pernah ada lagi pesan yang masuk dari Timur. Ketiga barulah dia merasa heran dengan datangnya pesan yang tidak di jam seharunya. Ini bukan jam kantor, jadi sangat mencengangkan kalau Timur mengiriminya di waktu normalnya orang-orang tidur ini. Dia sendiri akhirnya jadi bingung mau langsung membalas atau menunggu hingga esok pagi, karena jawabannya itu akan jadi lebih normal seperti pada umumnya.